Sabtu, 22 September 2012

Senayan City's 6th Anniversary

Sore kemarin saya ke Senayan City bersama pacar saya. Tujuan utamanya adalah menonton aksi panggung Agnes Monica secara langsung. Karena kami bukan tamu undangan jadi kami harus menonton di luar dengan ratusan orang lainnya. Karena saat itu acara masih belum dimulai, kami memutuskan untuk menunggu di Carlo de Huts. Tempat paling nyaman untuk duduk, mengobrol dan makan. Sebenarnya kami tidak lapar jadi kami hanya memesan 1 menu saja untuk di share.

Kami memilih Mexicano Salsa. Untuk minumnya, saya memilih Choco Oreo Freeze dan pacar saya memilih Sweet Iced Tea. Pesanan kami datang tak lama kemudian. Mexicano Salsa terdiri dari pizza tipis serta renyah yang dipotong menjadi 6 bagian, french fries yang ukurannya besar dan salad. Pizza tersebut ditaburi kentang goreng tipis-tipis serta tomat diatasnya, beef pepperoni dan melted mozzarella cheese yang begitu menggoda.


Rasanya sangat gurih dan superb delicious! Recommended banget deh :) Makanan yang enak ditemani dengan suasana yang asik dan nyaman begitu melekat di hati saya, sampai saya ingin berkunjung lagi dan lagi. Harganya pun sangat bersahabat dengan kantong.

Acara ulang taun Sency baru dimulai jam 8 malam dan saya sungguh tidak sabar menunggu penampilan Agnes. MC malam itu adalah Indy Barends dan Dave Hendrik, mereka tampil unik dan lucu. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Agnes naik ke atas panggung. Tapi saya kecewa karena suaranya yang begitu bagus itu gak kedengaran. Sedangkan suara musik begitu memeka telinga. Padahal saya menantikan penampilan yang luar biasa itu.

Jadi saya hanya menikmati gerakan tari Agnes dan NezIndaHood yang begitu energik. Agnes tampil cantik dengan baju atasan warna merah dan di tengah penampilan dia melepas itu jadi baju warna hitam. Interaksi dengan penonton pun dilakukan dengan baik. Namun ada sedikit kecelakaan di panggung, Agnes tidak sengaja menginjak tangan salah satu dancernya. Setelah mendengarkan 3 lagu dari Agnes, saya dan pacar pun pulang ke rumah.

Jumat, 21 September 2012

Refreshing at Bandung

Beberapa hari lalu saya menginap di Bandung bersama tante, om dan nenek saya selama 2 hari 1 malam. Pertama, saya mengunjungi Mandarin Restaurant yang ada di Lembang untuk makan siang, ini restoran yang sering dikunjungi tante saya. Tempatnya cukup besar, berbentuk seperti ruko. Dengan tempat duduk biasa dan nuansa yang biasa aja. Pengunjungnya cukup ramai, lebih banyak dari kalangan bisnis. Makanannya cukup memuaskan serta disajikan dalam keadaan 'fresh from the oven' dengan harga yang mungkin mahal, karena saya dibayarin jadi terima beres hehe.

Kami pun mencari hotel tapi ternyata banyak hotel yang sudah penuh. Sampai kami memutuskan unruk menginap di Serena Hotel yang berada di deket stasiun. Terlihat dari luar sepertinya tidak menjanjikan kualitas hotelnya tapi harganya mahal. Entah 400k atau 600k, namanya juga dibayarin jadi saya tidak terlalu ikut campur. Ruangan kamarnya tidak besar, ranjangnya pun tidak begitu bersih dan kurang besar. Air hangat pun susah didapatkan.

Malamnya kami makan di pusat jajanan yang berada tak jauh dari situ, saya lupa namanya. Tempatnya luas dan banyak anak muda yang nongkrong disitu. Dari masakan Indonesia sampai Jepang tersedia disini. Dari situ kami menjelajah mencari tempat untuk melihat pemandangan dari ketinggian. Kami mampir di sebuah cafe dan memesan hot chocolate serta bandrek.

Tengah malam kami kembali ke hotel dan segera tidur. Bangun pagi-pagi dan kami langsung sarapan, banyak makanan yang disediakan. Ada bubur kacang ijo, nasi goreng beserta lauk pauk, roti, teh dan kopi. Saya memilih nasi goreng dan teh hangat, memang tidak istimewa rasanya tapi cukup mengisi perut saya. Setelah selesai sarapan dan packing, kami bergegas check out dan kembali menjelajah Bandung.

Jumat, 14 September 2012

Breadtalk

Breadtalk ini udah ada dimana-mana ya. Saya seringkali beli untuk 'oleh-oleh' buat yang di rumah. Ada salah satu roti favorit saya yang dinamai Hokkaido Dome. Rotinya berbentuk bulat seperti Hokkaido Dome, tidak ada isinya, hanya terasa manis-manis yang pas dengan ukuran yang besar. Andalan lainnya adalah Fire Floss, atasnya ditabur dengan abon yang gurih dan pedas tapi tidak cukup pedas bagi pecinta pedas.

Ada juga Beef Milano dengan daging pepperoni, bawang bombay, tomat, keju mozarella dan chilli sauce yang menggoda lidah. Chocolate Croissant yang merupakan roti khas Paris, terasa nikmat karena coklat yang melimpah. Masih banyak menu lain yang juga menggugah selera anda. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau.

Kamis, 13 September 2012

Omo! Chicken

Karena penasaran sama restoran ala Korea ini dan kebetulan juga udah kangen jalan-jalan di Central Park jadi saya dan pacar saya menyempatkan diri untuk makan disini. Apalagi katanya mereka menayangkan MV K-Pop di LCD TV yang disediakan. Ada area indoor dan outdoor, untuk outdoor kayaknya lebih cocok di malam hari. Dekorasinya cukup unik, dengan material kayu dan gambar-gambar ayam yang lucu.

Saya sempat bingung mau memesan apa jadi saya nanya aja sama pelayannya yang cukup ramah. Dia menjelaskan apa saja menu favoritnya. Dan saya putuskan untuk memesan combo chicken dengan nasi yang diganti rice ball. Rice ball itu nasi yang dibentuk bola, dicampur dengan nori dan ikan teri yang terasa gurih dan nikmat. Ayam spicy sangat terasa bumbunya dan meresap dengan baik jadi menendang di lidah.

Overall semuanya enak, hanya porsinya yang kurang besar. Tapi kalo pecinta Korea sih bakalan seneng deh kesini hehe.

Senin, 10 September 2012

Ayam Bakar 48

Semalem, saya dan pacar saya makan di pinggir jalan. Kami memilih ayam bakar yang ada di daerah Pasar Kebayoran Lama. Deket SMPN 48, di depan toko bata/bangunan gitu. Ayamnya cukup besar, dagingnya empuk dan bumbunya cukup meresap. Ditambah dengan sambel yang tidak terlalu pedas tapi enak jadi makanan malam ini lumayan memanjakan lidah.

Selasa, 04 September 2012

Jakarta dan Depok

Saya beberapa hari ini kepengen banget makan kebab dan soto betawi. Karena kebab itu biasanya ada di sore hari jadi saya beli sekitar jam 5 dan ternyata banyak juga yang beli. Saya membeli kebab 'franchise' pinggir jalan yang namanya Corner Kebab. Disini juga menyediakan burger dan hotdog kalo gak salah. Saya membeli 2 jumbo beef kebab yang masing-masing harganya 11ribu. Yang membuat saya hampir keilangan selera makan adalah ada lalet yang berkeliaran disitu. Tapi saya pun memakannya di rumah. Rasanya cukup enak dan sayur serta dagingnya cukup banyak. Lumayan memuaskan hasrat saya. Lain kali saya mau mencoba kebab di tempat lain.

Dan malam harinya, saya dan adik saya pergi ke Depok. Kami pun kelaparan, kebetulan kami lewat Margonda yang rame sekali dengan tempat makannya. Adik saya pengen sushi sedangkan saya pengen soto betawi, dia pun mengalah jadi kami makan di Soto Ngawi (kalo gak salah namanya) yang ada di pinggir jalan. Disitu berjejer tempat makan dan nongkrong anak muda, dari restoran Indonesia sampai Jepang. Tempatnya cukup besar, ada TV, ada tempat duduk lesehan maupun biasa. Ditemani musik-musik jawa dan dangdut yang sebetulnya saya kurang suka. Kami memilih lesehan dan langsung memesan makanan. Saya soto betawi ayam + nasi dan jus mangga. Sedangkan adik saya soto betawi sapi + nasi dan teh tawar. Rasanya tidak begitu enak atau spesial, santannya pun tidak tercampur dengan baik, masih terlihat pecah-pecah. Untuk harga sih cukup murah, kami menghabiskan 41ribu.